Oleh: Jalaksana Winangoen
[UNIKNYA.COM]: Bisnis perdagangan
narkoba dunia, biasanya dijalankan oleh sebuah kelompok terorganisir
yang dikenal dengan nama kartel. Kartel-kartel ini, berlomba-lomba dalam
persaingan perdagangan narkoba di berbagai negara dunia. Keberadaannya
terkadang diperkuat oleh sebuah kekuatan militer yang melindungi
keseluruhan aktifitasnya dalam menjalankan bisnis ini. Berikut
uniknya.com sajikan 5 negara produsen heroin terbesar di dunia:
1. Afghanistan
Dengan jatuhnya Taliban di tahun 2001,
raja obat Afghanistan telah perlahan bekerja dengan cara mereka untuk
menjadi produsen top dunia dari opium hari ini.
Lebih dari 90% dari opium dunia dihasilkan di negara, sebagian besar
dari The Golden Crescent, nama yang diberikan ke daerah Asia pokok
produksi opium gelap yang meliputi Afghanistan, Iran dan Pakistan.
[spoiler]

Afghanistan (Sumber: japanfocus.org,uniknya.com)
Hal ini diyakini bahwa perdagangan opium
di Afghanistan berkembang karena pejabat pemerintah Afghanistan yang
dikatakan terlibat dalam setidaknya 70 persen dari perdagangan opium di
negara ini. Para ahli bahkan mengatakan bahwa lebih dari selusin
gubernur provinsi memiliki tangan langsung dalam produksi dan distribusi
opium. Tapi salah satu tuduhan paling serius dari keterlibatan
pemerintah Afghanistan dalam perdagangan obat negara dibuat oleh Thomas
Schweich, Departemen Luar Negeri AS mantan Deputi Utama Asisten
Sekretaris Biro Narkotika Internasional dan Penegakan Hukum Negeri.
Dalam sebuah artikel New York Times
tanggal 27 Juli 2007, Schweich menuduh bahwa pemerintah Presiden Hamid
Karzai melindungi produksi opium. Seserius dugaan tersebut adalah,
militer AS, menurut pendapat Schweich’s, melihat ke arah lain dan
mengobati perdagangan obat-obatan sebagai tidak penting.
2. Myanmar
Myanmar merupakan salah satu negara yang
menjadi pilar dari produksi gelap opium di Asia Tenggara. Negara ini
masuk kedalam wilayah “Segitiga Emas” yang mencakup negara-negara
lainnya seperti Laos, Vietnam, dan Thailand. Negara ini disebut-sebut
sebagai produsen kedua terbesar opium di dunia. Konon, bisnis ini
dijalankan oleh sebuah junta militer. Pemerintah Myanmar sendiri
membantah tuduhan ini dengan berupaya memberantas produksi opium. Namun
para pejabat senior sendiri oleh pihak barat disinyalir telah terlibat
dalam perdagangan obat-obatan, yang sebagaian keuntungannya dituangkan
ke dalam kas pemerintah.
[spoiler]

Myanmar (Sumber:drugwar.com)
3. Meksiko
Perang terhadap kartel obat-obatan
memang sedang marak dilakukan pemerintah Meksiko dewasa ini.
Permasalahan perdagangan narkoba, menjadi masalah serius di negeri ini.
Bahkan salahsatu pemimpin kartel, disebut-sebut Forbes sebagai orang
terkaya di dunia. Adalah Joaquin “Shorty” Guzman, pemimpin kartel
narkoba Sinaloa Meksiko, sebagai orang 701 terkaya di dunia dengan
kekayaan bersih diperkirakan sebesar $ 1 milyar. Sepak terjangnya
menjadikan kartelnya sebagai penyelundup, distributor kokain, ganja,
metamfetamin dan heroin untuk Meksiko dan Amerika Selatan. Kartel ini
telah tumbuh semakin kaya dan berkuasa selama bertahun-tahun. Dilengkapi
dengan peluncur granat, senjata otomatis, body armor, helm Kevlar,
kartel ini adalah satuan kelompok paling canggih dan berbahaya dan
terorganisir yang pernah dihadapi oleh pemerintah AS.
[spoiler]

Meksiko (Sumber:blogspot.com,uniknya.com)
4. Kolombia
Kartel Medellin dan kartel Cali,
merupakan dua kartel obat-obatan di Kolombia yang menjadikan negeri ini
sebagai produsen nomor wahid kokain di dunia. Lebih dari 70% dari
tanaman koka dunia tumbuh di sana, dan sekitar 90 % dari pasar kokain
dunia berada di negara ini. Dalam jumlah “kuota” memang Negara ini tidak
terlalu banyak dibanding negara di atas, namun secara hasil penyebaran
kedunia dia menjadi penyebar nomor satu dalam bentuk kokain. Organisasi
ini disupervisi keamanannya oleh sebuah organisasi paramiliter sayap
kanan, dalam melindungi rute perdagannya, termasuk laboratorium dan para
anggota dan asosiasi yang menjalankannya.
[spoiler]

Kolombia (Sumber:jezebel.com)
5. Peru
Peru adalah produsen kokain terbesar
kedua di dunia, setelah Kolombia. Secara historis, petani Peru telah
mengembangkan koka, bahan baku untuk kokain, jauh berabad-abad sebelum
Spanyol menjajah negerinya. Permasalahan narkoba di Peru, digerakan oleh
sebuah organisasi berhaluan kiri yang menjadikan heroin sebagai
komoditi bisnis utamanya. Organisasi ini menjadi musuh pemerintah Peru
dengan telah merenggut nyawa lebih dari 70.000 orang, dalam beberapa
kurun waktu. Kelompok ini kini sepenuhnya berkembang menjadi sebuah
perusahaan obat terlarang, melindungi penyelundup narkoba, memeras pajak
dari petani mereka sendiri.(**)
[spoiler]

Peru (sumber:.sulekha.com,uniknya.com)
Sumber: cia.gov, uniknya.com, Februari 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar